Seorang Atlet Asal Inggris Keluhkan Makanan di Olimpiade Seperti di Penjara
Jakarta - Atlet asal Inggris, Tom Bosworth, mengeluhkan makanan di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Menurutnya, apa yang disajikan oleh panitia laiknya sebuah makanan di penjara.
Bosworth diketahui mengungkapkan keluhannya tersebut melalui akun Twitter pribadinya. Cuitan itu dia tulis pada Senin (2/8), sebelum akhirnya dihapus.
"Apakah ada kemungkinan kita bisa mendapatkan makanan di minggu balapan kita?" tulisnya, dikutip dari The Guardian.
"Seperti makanan seharusnya. Bukan air yang kotor, bawang kukus, atau pasta setengah matang. Ini [Olimpiade] adalah 'puncak olahraga'. Sapporo terasa seperti penjara," tambahnya.
Tom Bosworth yang mewakili Inggris Raya di cabang jalan cepat memang tidak ditempatkan di Wisma Atlet Olimpiade yang berada di Tokyo, Jepang. Ia dan para atlet jalan cepat lainnya berada di Sapporo, kota yang berjarak 800 kilometer di utara Tokyo.
Sapporo dipilih menjadi tuan rumah cabang jalan cepat dan maraton karena suhunya yang lebih dingin dari Tokyo. Keputusan tersebut telah ditetapkan pada 2019 lalu.
Meski begitu, Tom Bosworth tampak benar-benar kesal dengan Sapporo. Bahkan, dia mendeskripsikan Sapporo seperti kantin sekolah yang penuh keringat.
"Selamat datang di kantin sekolah berkeringat yang Anda dapatkan dari kerja keras seumur hidup," tulis Bosworth pada cuitannya yang kedua.
"Adakah kemungkinan bisa sedikit berfokus pada atlet? Adakah kesempatan untuk mendapatkan udara segar, selain dari putaran latihan 900 meter yang kami miliki? Secangkir kopi word play here tak jadi masalah," tandasnya.
Bosworth sendiri tercatat sebagai salah satu atlet terbaik dalam cabang jalan cepat. Atlet 31 tahun itu telah mengantongi 13 medali emas di Kejuaraan Inggris.
Sementara untuk kiprahnya di Olimpiade baru dimulai pada 2016 lalu di Rio de Janeiro, Brasil. Pada ajang tersebut dia berhasil finis di urutan keenam dalam cabang jalan cepat 20 kilometer.
Kini, dia menjadi delegasi Inggris Raya untuk bertarung di Olimpiade 2020 dalam nomor jalan cepat 50 kilometer. Bosworth baru akan bertanding pada Jumat (6/8).
Bosworth diketahui mengungkapkan keluhannya tersebut melalui akun Twitter pribadinya. Cuitan itu dia tulis pada Senin (2/8), sebelum akhirnya dihapus.
"Apakah ada kemungkinan kita bisa mendapatkan makanan di minggu balapan kita?" tulisnya, dikutip dari The Guardian.
"Seperti makanan seharusnya. Bukan air yang kotor, bawang kukus, atau pasta setengah matang. Ini [Olimpiade] adalah 'puncak olahraga'. Sapporo terasa seperti penjara," tambahnya.
Tom Bosworth yang mewakili Inggris Raya di cabang jalan cepat memang tidak ditempatkan di Wisma Atlet Olimpiade yang berada di Tokyo, Jepang. Ia dan para atlet jalan cepat lainnya berada di Sapporo, kota yang berjarak 800 kilometer di utara Tokyo.
Sapporo dipilih menjadi tuan rumah cabang jalan cepat dan maraton karena suhunya yang lebih dingin dari Tokyo. Keputusan tersebut telah ditetapkan pada 2019 lalu.
Meski begitu, Tom Bosworth tampak benar-benar kesal dengan Sapporo. Bahkan, dia mendeskripsikan Sapporo seperti kantin sekolah yang penuh keringat.
"Selamat datang di kantin sekolah berkeringat yang Anda dapatkan dari kerja keras seumur hidup," tulis Bosworth pada cuitannya yang kedua.
"Adakah kemungkinan bisa sedikit berfokus pada atlet? Adakah kesempatan untuk mendapatkan udara segar, selain dari putaran latihan 900 meter yang kami miliki? Secangkir kopi word play here tak jadi masalah," tandasnya.
Bosworth sendiri tercatat sebagai salah satu atlet terbaik dalam cabang jalan cepat. Atlet 31 tahun itu telah mengantongi 13 medali emas di Kejuaraan Inggris.
Sementara untuk kiprahnya di Olimpiade baru dimulai pada 2016 lalu di Rio de Janeiro, Brasil. Pada ajang tersebut dia berhasil finis di urutan keenam dalam cabang jalan cepat 20 kilometer.
Kini, dia menjadi delegasi Inggris Raya untuk bertarung di Olimpiade 2020 dalam nomor jalan cepat 50 kilometer. Bosworth baru akan bertanding pada Jumat (6/8).
Komentar
Posting Komentar